spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaPenjualan Mobil Meningkat Tajam, Emiten Otomotif Tebarkan Prospek
Senin, April 29, 2024

Penjualan Mobil Meningkat Tajam, Emiten Otomotif Tebarkan Prospek

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA— Penjualan mobil nasional kian menderu. Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), sepanjang Januari hingga Mei 2023 penjualan mobil nasional menembus angka 423.404 unit. Dibanding periode yang sama tahun 2022 lalu (396.120 unit), angka ini meningkat 6,9 persen.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia mencatat, penjualan mobil 423,404 unit sejalan dengan ekspektasi, yakni mencapai 42,3 persen dari proyeksi penjualan mobil oleh Samuel Sekuritas Indonesia. Pebe juga mempertahankan target penjualan mobil dan sepeda motor nasional masing masing mencapai 1 juta unit dan 5,8 juta unit.

Analis Senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Yanuar Hardy masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan penjualan mobil di rentang 3 – 4 persen untuk tahun ini. Robertus mengantisipasi kemungkinan adanya pertumbuhan penjualan yang solid setelah liburan panjang berakhir. Naiknya penjualan kendaraan bermotor tak lepas dari kenaikan mobilitas masyarakat setelah penerapan penuh kebijakan back-to-office untuk pekerja dan periode pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 yang akan datang.

BACA JUGA  Sambut HUT RI Ke-76, Honda Berikan Promo Menarik

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 7.500. Rekomendasi ini menimbang prospek industri otomotif yang menguntungkan.

“Prospek positif ini diperkirakan akan mempengaruhi bisnis otomotif dan jasa keuangan, yang bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 56 persen terhadap laba bersih konsolidasi kuartal pertama 2023,” kata Robertus seperti dikutip Kontan.co.id, Selasa 20 Juni 2023.

Sepanjang lima bulan pertama 2023, penjualan mobil ASII naik 9,31 persen menjadi 231.596 unit. Robertus menilai, penjualan mobil ASII masih sejalan dengan proyeksinya. Ia memprediksi penjualan mobil ASII akan tumbuh 3 – 4 persen dari tahun 2022 lalu.

Sementara itu, Samuel Sekuritas mempertahankan saham PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) sebagai pilihan utama (top pick) di sektor otomotif, dengan rekomendasi beli dan target harga Rp 1.600. Beberapa katalis positif dinilai akan mendorong kinerja DRMA di tahun ini. Pertama, berjalannya pabrik kendaraan roda empat baru untuk memproduksi komponen suspension member bagi Toyota.

BACA JUGA  Bagaimana 'Mafia Listrik' Beroperasi?

Kedua, mulai terkonsolidasi hasil akuisisi PT Trimitra Chitrahasta, di mana target pendapatan Trimitra Chitrahasta tahun ini mencapai Rp 700 miliar atau mewakili 18 persen dari pendapatan DRMA tahun lalu. Ketiga, mulai masuknya DRMA ke industri kendaraan listrik (electric vehicle, EV) melalui komponen dan stasiun pengisian (charging station). Samuel Sekuritas juga merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp 7.600 per saham.

Sementara itu, tim riset Mandiri Sekuritas dalam riset tertanggal 16 Juni 2023 menjadikan saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebagai top picks karena AUTO merupakan manufaktur suku cadang mobil terbesar di Indonesia. Selain itu, AUTO memiliki kas bersih yang setara dengan 18 persen dari kapitalisasi pasarnya pada kuartal pertama 2023. AUTO juga memiliki valuasi yang menarik, yang diperdagangkan dengan price to earnings (PE) 7,1 kali dan 6,3 kali untuk 2023 dan 2024. Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham AUTO dengan target harga Rp3.400.

BACA JUGA  2021, Penjualan Wuling di Indonesia Naik 288 Persen

Mandiri Sekuritas juga merekomendasikan buy saham DRMA dengan target harga Rp 1.600. Pertimbangannya, DRMA memiliki pertumbuhan topline yang kuat. Emiten komponen otomotif ini juga memiliki profitabilitas dan return on equity(ROE) unggul dibanding peer. Terakhir, DRMA memiliki rekam jejak bisnis yang kuat dan eksposur ke produk yang cukup lengkap.

“Kami melihat bahwa pemasok suku cadang mobil akan menangkap peluang pertumbuhan di atas pertumbuhan industri otomotif. Pertumbuhan ini datang dari pasar pengganti (dari produk kendaraan konvensional ke listrik), dan datang dari Indonesia yang berpeluang menjadi pusat produksi global untuk kendaraan listrik,” tulis tim riset Mandiri Sekuritas. [GAIKINDO.OR.ID]

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :