spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaPengusaha Kelapa Sawit Sepakat dengan Buruh, Kedepankan Sosial Dialog
Senin, Mei 6, 2024

Pengusaha Kelapa Sawit Sepakat dengan Buruh, Kedepankan Sosial Dialog

spot_imgspot_img

“Ternyata lebih efektif kalau kita melakukan dialog sosial duduk bersama, mencari solusi. Di satu sisi buruh mendapatkan haknya dan disisi lain, pengusaha juga meningkat produktivitasnya. Itu gagasan bersama kita,”

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Supardi SH MH, Ketua Umum DPP Federasi Serikat Buruh Makanan Minuman Pariwisata Restoran Hotel dan Tembakau (FSB Kamiparho) memberikan apresiasi atas niat baik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang telah mengundang beberapa Serikat buruh dan unsur pengusaha dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk membuat sebuah kesepakatan bersama.

“Inti dari kesepakatan bersama itu ada 11 klausul dimana salah satu niatnya adalah tetap mendongkrak sektor sawit berkelanjutan, karena kita tau sektor sawit ini banyak diterpa isu-isu negatif.” kata Supardi saat ditemui Kantor Berita Buruh di Gedung KSBSI, Jumat (1/2/2021).

BACA JUGA  Bicara di IWD 2021 Supardi Minta Buruh Perempuan Kamiparho 'Upgrade' Diri

Isu-isu negatif dilontarkan berbagai pihak, seperti NGO (Lembaga Swadaya Asing) dan Uni Eropa yang masih memboikot Sawit Indonesia dengan isu buruh anak, buruh harian lepas sampai isu pembakaran lahan dan hutan.

“Komitmen kami dengan beberapa serikat buruh, ada JAPBUSI (Jejaring Serikat Pekerja dan Buruh Sawit Indonesia) juga membuat komitmen bersama dengan GAPKI, bagaimana kita tetap mendorong sawit berkelanjutan,” terangnya.

Dalam pertemuan itu, diakui bahwa sektor industri sawit menjadi salah satu industri yang kurang berdampak terhadap pandemi covid. Artinya perusahaan-perusahaan sawit masih mampu mendulang keuntungan dan peningkatan ekspor.

“Karena sawit ini nggak berdampak terhadap pandemi, makanya kita dongkrak biar ekspor tetap berjalan,” urainya.

BACA JUGA  Berencana Demo BBM, Buruh Kamiparho Diajak Dialog oleh Pemerintah Kota Bitung

Namun begitu Ia menyarankan, ekspor yang dilakukan sebaiknya dalam bentuk barang jadi. Karena kegunaan Kelapa Sawit ini bermacam-macam dari kosmetik, Sabun, alat-alat kecantikan sampai bio diesel.

“Makanya kita sepakat dengan GAPKI untuk membuat semacam dialog sosial yang efektif dan tujuannya adalah sawit yang berkelanjutan. Jadi hak buruhnya terpenuhi dan usaha tetap jalan,” jelas Supardi.

Kesepakatan bersama antara Serikat buruh dengan GAPKI itu juga direspon positif oleh pengusaha. “Jadi GAPKI menyambut baik apa yang dituju dan menjadi gagasan bersama yang difasilitasi oleh Kemnaker.” kata Supardi. GAPKI sepakat bahwa dialog sosial untuk mendorong produktifitas, memang lebih efektif dibanding harus sikut-sikutan atau saling ‘berantem’.

BACA JUGA  ITUC Kutuk Pasukan Israel atas Pembunuhan Brutal Jurnalis Al Jazeera

“Ternyata lebih efektif kalau kita melakukan dialog sosial duduk bersama, mencari solusi. Di satu sisi buruh mendapatkan haknya dan disisi lain, pengusaha juga meningkat produktivitasnya. Itu gagasan bersama kita,” kata dia.

Tetap menggandeng RSPO sebagai lembaga independen untuk persyaratan GAPKI mengurus ekspor. Menurut Supardi dengan kesepakatan bersama ini, sektor industri sawit akan menjadi lebih baik.

“Seperti-nya ke depan sektor sawit ini akan menjadi lebih baik,” tandasnya.  [REDKBB]

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :