spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaTak Main-Main, Liberti Sitinjak Bakal Sikat Petugas Bermasalah
Senin, April 29, 2024

Tak Main-Main, Liberti Sitinjak Bakal Sikat Petugas Bermasalah

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Liberti Sitinjak, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwilkumham) DKI Jakarta terus mencari cara untuk mengoptimalisasi fungsi pengawasan di dalam Lapas.

Liberti Sitinjak masih bergelut dengan sejumlah tantangan yang harus dihadapi sebagai pejabat yang menaungi beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (rutan) di Jakarta.

Dari membludaknya jumlah narapidana dan tahanan atau warga binaan yang melebihi kapasitas kamar, hingga kurangnya jumlah petugas menjadi tantangan tersendiri bagi kinerja institusinya, terutama saat mengantisipasi masifnya penyelundupan narkoba ke dalam lapas.

Ia pun berencana mengoptimalkan fungsi intelijen lapas sebagai deteksi dini penyelundupan dan barang terlarang lainnya.

“Optimalisasi intelijen lapas, itu yang mau kita garap ke depan. Supaya betul – betul dapat mendeteksi orang-orang yang pantas kita curigai,” ungkap Liberti Sitinjak saat berbincang santai dengan wartawan di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2021).

“Sekarang kita harus lebih kencang. Itulah ke depan yang akan kita targetkan dalam mengatasi kondisi lapas itu. Kami harus memperbaiki diri kami sendiri,” tandasnya.

BACA JUGA  Nancy Pelosi Minta Militer AS Amankan Kode Nuklir yang Dipegang Trump

Menurut Liberti, optimalisasi intelijen itu akan dikordinasikan ke Direktorat Jenderal, utamanya kordinasi dengan direktur kemanan dan intelijen.

“Ini yang saya minta nanti dioptimalkan dari Dirjen. Apakah memakai (intelijen) dari Dirjen atau ada (intelijen) yang dia tunjuk dari dalam secara silent,” ungkapnya.

Menurut Liberti, tanpa intelijen lapas, pihaknya selalu kebobolan. Oleh karena itu, Liberti siap “menyikat” siapapun yang terlibat memasukan narkoba atau barang haram lainnya ke dalam lapas.

Jika ada petugas bermasalah yang terlibat dalam penyelundupan? “Kita sikat,” tegas Liberti.

Pria yang pernah bertugas sebagai Kepala Lapas kelas 1 Batu – Nusakambangan ini sebelumnya telah berhasil membuat institusinya meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Kanwilkumham Tahun 2020.

Liberti bahkan mentargetkan predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sebagai target yang akan dicapai pada tahun 2021.

Geser Bandar Besar Narkoba ke Nusakambangan

Dari sejumlah tugas di Kanwilkumham, menurut Liberti, kelebihan kapasitas penghuni lapas masih menjadi persoalan besar baginya.

BACA JUGA  Selamatkan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Harus Naikkan Upah 2022 7-10 persen

“Saya coba melakukan penghitungan ulang berapa sebenarnya kapasitas atau daya tampung Lapas se-DKI Jakarta? Setelah kita hitung (daya tampung) cuma 5.126 orang.” katanya.

Namun yang membuat Liberti Sitinjak terkejut, setelah di-cek, daya tampung yang cuma 5.126 orang itu di-isi dengan sekitar 16.400-an orang.

“Jadi ‘overload’-nya itu sudah hampir 150 persen.” kata dia. Kondisi ini menurut Liberti dapat menyebabkan “human error”, baik karena faktor disengaja atau pun karena faktor kelalaian.

Dua Rutan Overload

Dari sejumlah rutan yang dilihatnya melebihi kapasitas, ada dua rutan yang dinilainya luar biasa overload. “Yang saya lihat, rutan Salemba dan rutan Cipinang itu ‘overload’-nya luar biasa, sehingga orang tidak lagi tidur di kamar, tapi sudah (tidur) di Selasar,” terangnya.

Dengan kondisi rutan yang overload, menurut Liberti, pihaknya telah mengambil kebijakan untuk segera memindahkan narapidana itu ke lapas-lapas yang masih bisa menampung mereka.

“Nah pada waktu itu, saya perintahkan Kadivpas saya, supaya yang tidur di selasar itu jangan lagi tidur disitu. Kalau penuh, tolong yang sudah divonis-vonis itu dipindahkan.” kata dia.

BACA JUGA  Gugat UU Cipta Kerja, KSBSI Siapkan Bukti Pasal yang Rugikan Buruh

“Kan kalau rutan itu kan tempat menyimpan tahanan, ternyata di dalam itu banyak yang sudah narapidana. Nah, saya perintahkan supaya narapidana itu digeser (dipindahkan) ke lapas-lapas yang ada di DKI Jakarta.” tandasnya.

Khusus untuk narapidana yang terbukti sebagai bandar besar narkoba, Liberti memindahkan mereka ke Nusakambangan.

“Saya perintahkan di bawah, yang namanya bandar besar narkoba, ‘geser’ ke Nusakambangan!” katanya. Pemindahan itu dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Dirjen PAS.

Didemo Dua Aksi Unjuk Rasa

Namun, Liberti dibuat terkejut, menurut dia, semenjak para bandar-bandar besar itu dipindahkan ke Nusakambangan, muncul dua aksi unjuk rasa yang menyebut dirinya tidak becus ‘mengurusi’ manajemen penjara.

Demo itu ditanggapi santai oleh Liberti Sitinjak. Namun begitu, Liberti mengajak para wartawan dan media massa untuk sama-sama mengawal lapas dan rutan di DKI Jakarta. (RedKBB)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :