Kantorberitaburuh.com, SULAWESI SELATAN – Di Indonesia, sudah lazim Toko Bangunan mempekerjakan buruh angkut Semen untuk sesuai dengan kebutuhan atau perintah pemilik Toko.
Namun pemandangan berbeda terjadi di Kabupaten Pinrang, dimana buruh angkut Toko Bangunan adalah gadis cantik yang pekerjaannya khusus mengangkut ratusan sak semen setiap harinya.
Dia lah Nur Aini, gadis cantik berhijab asal Desa Pincara, Kecamatan Patampanua yang sudah bertahun-tahun melakoni pekerjaannya sebagai buruh angkut semen.
Dalam satu bulan terakhir ini, Nur Aini terus menjadi pembicaraan setelah videonya viral mengangkut semen. Dalam sehari, Nur Aini mampu mengangkut ratusan sak semen dengan bobot 50 kg per sak.
“Sejak kelas 3 SMP saya sudah ikut jadi buruh angkut semen. Tidak malu karena ini pekerjaan halal,” tutur Nur Aini yang dikutip Kantor Berita Buruh dari Media Nasional usai mengangkut sak semen, Senin (3/1/2022).
Ia membeberkan, pekerjaan menjadi buruh angkut semen dilakukan tiap libur sekolah. Dia tidak sendiri namun bersama seluruh keluarganya mulai ayah, ibu serta adik-adiknya.
“Ya, sama keluarga ayah, ibu dan adik. Kalau pas libur sekolah dan kuliah,” katanya. Ia rela menjadi buruh angkut semen demi membantu ekonomi keluarga dan biaya kuliah serta sekolah adik-adiknya.
“Bantu-bantu ekonomi keluarga, juga buat biaya kuliah saya dan sekolah adik-adik saya,” ucapnya.
Ditanya soal pendapatannya, Nur Aini mengaku tidak menentu bergantung ada tidaknya kiriman semen. “Biasanya satu truk itu bawa 850 sak semen. Satu sak semen itu dibayar Rp600,” ucapnya.
Hebatnya lagi, selain kuliah dan bekerja sebagai buruh angkut semen, Nur Aini sendiri ternyata seorang atlet pencak silat andalan kabupaten Pinrang.
“Kebetulan saya atlet pencak silat dan telah ikut Porda (pekan olah raga daerah) dan Pra Porprov (pra PON),” beber gadis yang tercatat sebagai mahasiswi semester empat Universitas Negeri Makassar.
Ibu Nur Aini sendiri mengalami kecelakaan kerja tertimpa truk pengangkut semen hingga cedera parah. Sejak itu, hanya Nur Aini dan adik-adiknya yang menekuni pekerjaan ini.
Sementara itu, Ayah Nur Aini, Masdar mengaku sudah lama menjadi buruh angkut semen. Dia mengakui tidak melarang anaknya untuk ikut berkerja jadi buruh angkut semen.
“Ya, ikut semua anak istri. Kalau anak libur sekolah ikut bantu angkut semen,” tandasnya.
[*/REDKBB]