spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaRespon Kerusuhan, Grup Bisnis Raksasa AS Desak Trump Segera Dipecat
Sabtu, April 27, 2024

Respon Kerusuhan, Grup Bisnis Raksasa AS Desak Trump Segera Dipecat

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, WASHINGTON – Kerusuhan yang melanda gedung US Capitol yang diserbu para pendukung Donald Trump, disikapi keras kalangan pengusaha raksasa di Amerika Serikat.

Dilaporkan, Kepala grup bisnis utama Amerika Serikat (AS) yang mewakili 14.000 perusahaan termasuk Exxon Mobil Corp, Pfizer Inc, dan Toyota Motor Corp mendesak para pejabat senior segera memecat Presiden Donald Trump dari jabatannya.

Seruan itu muncul setelah para pendukung Trump ingin membatalkan pengesahan kemenangan Joe Biden dengan cara brutal menyerbu US Capitol.

Reuters melaporkan, Chief Executive Officer (CEO) Asosiasi Produsen Nasional (NAM) Jay Timmons menegaskan, Trump menghasut kekerasan dalam upaya mempertahankan kekuasaan, dan setiap pemimpin terpilih yang membelanya (berarti) melanggar sumpah mereka kepada Konstitusi dan menolak demokrasi yang mendukung anarki.

“Wakil Presiden (Mike) Pence, yang dievakuasi dari Capitol, harus secara serius mempertimbangkan bekerja sama dengan Kabinet untuk meminta Amandemen ke-25 untuk melestarikan demokrasi,” tegas Jay Timmons pada Reuters, dikutip Kantor Berita Buruh dari Sindo, Kamis (7/1/2021).

Trump memiliki 14 hari tersisa di kantor sebelum Presiden AS terpilih Joe Biden dilantik pada 20 Januari. Kekacauan di Capitol memaksa Kongres menunda sementara sesi sidang untuk mengesahkan kemenangan Biden.

BACA JUGA  Sidang UU Ciker Hari Ini, Dengarkan Saksi Pemohon 4 dan 6

Adegan kacau terjadi setelah Trump berbicara kepada ribuan pendukungnya di dekat Gedung Putih. Dia mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pemilu itu dicuri darinya karena penipuan dan penyimpangan yang meluas.

Akibat pernyataan “penghasutan” Trump, ratusan pendukungnya nekat menyerbu dan mencoba menduduki US Capitol. Massa yang nekat juga melawan petugas dengan bentrok disejumlah sudut gedung.

Desak Trump Segera Dipecat

Para pengusaha yang marah dengan kejadian itu, mengeluarkan pernyataan yang kuat, berdasarkan Amandemen Pasal 4, wakil presiden dan mayoritas pejabat Kabinet atau badan lain seperti Kongres menurut Undang-undang (UU) dapat menyatakan secara tertulis bahwa presiden tidak dapat menjalankan kekuasaan dan tugas dari jabatannya.

Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat di Kongres juga mendesak Pence dan Kabinet meminta Amandemen ke-25 untuk menyingkirkan Trump.

Business Roundtable, asosiasi para CEO dari beberapa perusahaan terbesar AS, mengatakan, “Kekacauan yang terjadi di ibu kota negara adalah hasil dari upaya melanggar hukum untuk membatalkan hasil yang sah dari pemilu demokratis.”

BACA JUGA  PNS Bulungan Ini Akhirnya Gugat Inspektorat ke KIP

Mereka meminta Trump dan semua pejabat terkait mengakhiri kekacauan dan memfasilitasi transisi kekuasaan secara damai.

“Mereka yang bertanggung jawab atas pemberontakan ini harus dimintai pertanggungjawaban, dan kita harus menyelesaikan transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Biden,” ujar CEO Apple Inc Tim Cook.

Chairman dan CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menyatakan, “Para pemimpin terpilih kami memiliki tanggung jawab untuk menyerukan diakhirinya kekerasan, menerima hasilnya, dan, seperti demokrasi kita selama ratusan tahun, mendukung transisi kekuasaan secara damai. Sekarang adalah waktu untuk bersatu untuk memperkuat persatuan luar biasa kita.”

CEO Blackstone Group Steve Schwarzman, sekutu Trump, mengatakan, “Pemberontakan yang mengikuti pernyataan Presiden hari ini mengerikan dan merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi sebagai orang Amerika. Saya terkejut dan ngeri dengan upaya massa ini untuk merusak konstitusi kita.”

CEO Facebook Inc Mark Zuckerberg mengatakan, “Kita membutuhkan para pemimpin politik untuk memimpin dengan memberi contoh dan mengutamakan bangsa. Kita menghapus video baru-baru ini tentang pernyataan Presiden Trump mengungkapkan dukungan untuk orang-orang yang menyebabkan kekerasan. Kita memperlakukan situasi ini sebagai keadaan darurat.”

BACA JUGA  Buletin FBI: Protes Bersenjata Pendukung Trump Siapkan Pemberontakan Besar-besaran

CEO General Motors Mary Barra mengatakan di Twitter bahwa, “Kekerasan di US Capitol tidak mencerminkan siapa kita sebagai satu bangsa. Sangat penting bagi kita untuk bersatu sebagai satu negara dan memperkuat nilai dan cita-cita yang menyatukan kita.”

Kepala Kamar Dagang AS, lobi bisnis yang kuat yang berbasis di dekat Gedung Putih, mengatakan, “Serangan terhadap Gedung US Capitol negara kita dan demokrasi kita harus diakhiri sekarang.”

“Kongres Amerika Serikat harus berkumpul lagi malam ini untuk menyimpulkan tanggung jawab Konstitusional mereka untuk menerima laporan dari Electoral College,” ujar Thomas Donohue, CEO Kamar Dagang AS.

Anggota parlemen berkumpul kembali tak lama setelah jam 8 malam pada Kamis untuk melanjutkan pengesahan hasil pemilu.

“Kepada mereka yang membuat kekacauan di US Capitol kita hari ini, kamu tidak menang. Ayo kembali bekerja,” ujar Pence saat sesi dilanjutkan.

CNN Melaporkan, kerusuhan penyerbuan nekat pendukung Trump ke gedung US Capitol menyebabkan 4 orang tewas dan sejumlah lainnya terluka. (*/Red-KBB)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :