spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaRevolusi Mobil Listrik Dimulai Buruh Otomotif Khawatir PHK Besar-besaran
Senin, Mei 6, 2024

Revolusi Mobil Listrik Dimulai Buruh Otomotif Khawatir PHK Besar-besaran

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Revolusi mobil listrik merubah sistem kerja di banyak industri otomotif, terutama di Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS memang sudah menyatakan dukungannya terhadap elektrifikasi mobil.

Salah satu pabrik yang sudah siap memproduksi mobil listrik adalah General Motors dan Ford. Dua pabrik AS ini sudah siap untuk mengganti mobil konvensional mereka dengan mobil listrik pada 2030.

Namun, sedikitnya bagian atau parts yang diproduksi pada mobil listrik di negara itu, memicu kekhawatiran terjadinya PHK besar-besaran. Sekitar 50.000 buruh pabrik General Motoers sudah harap-harap cemas tidak akan diperkerjakan lagi.

Komitmen Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menjanjikan dibukanya 1 juta lapangan kerja di pabrik mobil listrik juga tidak mampu mengangkat rasa khawatir mereka.

BACA JUGA  Bangun Pabrik Baterai di Kerawang, Hyundai-LG Energy Siapkan Rp16 Triliun

Memang Joe Biden menjanjikan bahwa dukungan diberikan pada mobil-mobil listrik buatan Amerika. Hanya saja masalahnya pabrikan mobil di Amerika masih menggantungkan kebutuhan mereka terhadap part-part pendukung mobil listrik seperti baterai dan motor dari luar negeri.

Belum lagi proses produksi mobil listrik jauh lebih sederhana ketimbang membuat mobil konvensional. Forbes menyebutkan mobil konvensional membutuhkan 20.000 parts berjalan ketimbang mobil listrik yang hanya membutuhkan 20 parts berjalan.

Dari situlah para buruh pabrik merasa khawatir tenaga mereka tidak dibutuhkan lagi. Pasalnya untuk menekan biaya produksi mobil listrik yang tergolong mahal maka pabrikan otomotif harus melakukan penghematan.

“Part yang dibutuhkan lebih sedikit, jadi sangat masuk akal kalau tenaga kerja yang dibutuhkan juga sedikit,” ujar Jeff Dokho, Research Director for the United Auto Workers (UAW), dinukil Kantor Berita Buruh dari Situs Nasional, Senin (12/7/2021).

BACA JUGA  Setelah Hengkang dari Indonesia, General Motors Tinggalkan India

Tony Totty, President UAW tidak bisa memprediksi berapa jumlah karyawan yang akan diberhentikan. Hanya saja dengan skala produksi yang lebih rendah bisa jadi industri otomotif akan mengorbankan ribuan buruh mereka untuk berganti menjadi industri mobil listrik.

Dia hanya melihat dari jabatan maka karyawan-karyawan yang rendah tingkat senioritasnya akan dikorbankan. “Sekarang adalah momen dimana kita akan menentukan masa depan kita,” ujarnya.

Teddy DeWitt, asisten profesor manajemen dari Universitas Boston mengatakann hal itu memang tidak akan terhindarkan. Dia mengatakan setiap transformasi industri dalam sejarahnya memang akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.

Dia mencontohkan transformasi yang terjadi usai perang saudara di Amerika Serikat. Saat itu banyak orang pindah dari desa ke perkotaan yang membuat banyak orang melepaskan pekerjaan sebagai petani.

BACA JUGA  Serikat Buruh Dunia serukan Rusia-Ukraina Lakukan Gencatan Senjata

Hal inilah yang akan terjadi saat industri mobil konvensional beralih ke mobil listrik. “Diperkirakan pada 2028 memang tidak akan ada lagi pabrikan yang membuat mobil konvensional,” tandasnya. [*/REDKBB]

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :