spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaTerulang Lagi, Dipukul, Ditendang Peserta Diksar Mapala IAIN Bone Tewas Mengenaskan
Minggu, Mei 5, 2024

Terulang Lagi, Dipukul, Ditendang Peserta Diksar Mapala IAIN Bone Tewas Mengenaskan

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, MAKASSAR – Kembali pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pecinta alam (Mapala) membawa korban jiwa, meninggal dunia akibat aksi kekerasan dan penganiayaan dengan cara “digebukin” senior mereka. Kejadian demi kejadian “Pembunuhan” atas nama diksar Mapala itu dari tahun ke tahun masih juga terjadi.

Mahasiswa “Senior” yang menjadi mentor pada saat diksar berlangsung kerap memukuli, menendang, menampar peserta diksar yang berujung pada kematian. “Pembunuhan” ini sudah berulang kali terjadi.

Terbaru, Irsan (19), peserta diksar Mapala Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas mengenaskan setelah dirawat dua hari. Sebelumnya, korban mengikuti Diksar Mapala IAIN Bone selama tujuh hari.

Ada kekerasan atau penganiayaan yang dialami korban dan masih membekas, karena korban langsung kesakitan tak lama setelah pulang ke rumahnya, Sabtu (13/3/2021). Korban sempat dirawat selama 2 hari di rumahnya. Namun, pada Senin (15/3/2021), kondisi korban tak kunjung membaik hingga dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA  Gempa 6,2 Magnitudo Landa Majene, 4 Orang Meninggal

“Korban mengeluhkan rasa sakit dan nyeri pada perut sehingga keluarga korban melarikan korban ke Rumah Sakit M. Yasin Watampone untuk perawatan medis di mana tepatnya pada tanggal 15 Maret 2021 korban meninggal dunia,” jelas Kasat Reskrim Polres Bone AKP Ardy Yusuf, seperti dilansir detik.com Rabu (17/3/2021).

Keluarga korban saat mengangkat jenaza mahasiswa IAIN Bone untuk dimakamkan, Senin (15/3/2021). Foto: iNews/ Bulan Sri.

Polisi yang menyelidiki kasus ini kemudian menemukan adanya kekerasan di kegiatan tersebut. Berbagai kekerasan tersebut tak hanya dialami korban seorang, tetapi juga menimpa peserta lainnya.

“Beberapa senior selaku pendamping kegiatan tersebut melakukan kekerasan fisik kepada semua peserta diksar berupa pukulan pada bagian perut, menampar, menendang, menyuruh merayap dan jalan bebek,” katanya.

5 Orang Panitia jadi Tersangka

Polisi menetapkan 5 orang panitia sebagai tersangka kasus meninggalnya Irsan, Para tersangka masih terus diperiksa intensif oleh polisi. “Sejauh ini sudah lima orang ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.

BACA JUGA  Hampir 5 juta Pekerjaan Hilang Akibat Perang Ukraina, Kata ILO

“Tersangka berstatus panitia. Peran mereka melakukan kekerasan seperti menendang atau memukul yang menyebabkan korban menderita kesakitan pada perutnya,” jelas Ardy.

Para tersangka kini masih terus diperiksa polisi untuk melihat kemungkinan adanya tersangka lain. Para tersangka yang ada telah dijerat dengan Pasal 170 KUHP.

Ancaman Penjara 5 Tahun

“Ancaman hukuman penjara 5 tahun 6 bulan,” sebut Ardy. Namun, sejauh ini polisi belum mau membeberkan nama kelima tersangka itu, sebab masih dilakukan pemeriksaan kepada panitia dan pengurus lembaga. “Tidak menutup kemungkinan tersangka masih bertambah,” katanya.

Dalam hal pemeriksaan, pihaknya telah mengamankan 23 mahasiswa IAIN Bone pada Selasa, 16 Maret di kampusnya. Sekira pukul 23.45 Wita diamankan oleh gabungan Unit Opsnal Sat Reskrim Bersama Unit Opsnal Sat Intelkam Polres Bone setelah dilakukan pengembangan penyelidikan.

BACA JUGA  Remuk Redam Penanganan Corona

Pasca meninggalnya Irsan, belum ada pernyataan resmi dari kampus IAIN maupun dari Mapala IAIN Bone, bahkan ucapan belasungkawa pun belum ada. Tragedi ini menjadi sejarah hitam dunia pendidikan tinggi di Indonesia yang terus menerus terulang. (*/REDKBB)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :