spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaJokowi: Pasar Tenaga Kerja Berubah Karena Covid, Ada Pekerjaan yang Hilang
Minggu, Mei 5, 2024

Jokowi: Pasar Tenaga Kerja Berubah Karena Covid, Ada Pekerjaan yang Hilang

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Pandemi covid yang melanda dunia telah mempercepat dunia industri menuju revolusi industri 4.0. Dalam hal ini, banyak perubahan yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi persoalan itu terutama dalam hal pasar tenaga kerja.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengakui, pandemi Covid-19 membuat segalanya berubah menjadi sangat cepat dari yang direncanakan. Menurutnya, karena percepatan teknologi yang pesat sehingga perubahan zaman menjadi sangat drastis.

Bahkan menurut Jokowi, perubahan teknologi yang sangat drastis nantinya akan berpengaruh pada kebutuhan tenaga kerja. Bahkan, nantinya akan ada jenis pekerjaan yang hilang karena tidak dibutuhkan lagi.

“Pasar tenaga kerja mengalami perubahan yang sangat drastis, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang yang tidak dibutuhkan lagi,” ujarnya secara virtual, dikutip Kantor Berita Buruh dari Jawapos.com, Jumat (12/3/2021).

BACA JUGA  Catatan Putusan MK: 2 Tahun Tidak Diperbaiki, UU Cipta Kerja Inkonstitusional Permanen

Dengan demikian, Jokowi menginstruksikan agar segera dilakukan perubahan program studi, perubahan kurikulum, dan perubahan karakter dosen. Hal tersebut bertujuan untuk mengimbangi perkembangan zaman agar Indonesia tidak tertinggal dibandingkan negara lain.

Jokowi menyebut, revolusi industri 4.0 telah mengubah banyak hal dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga, penting untuk melakukan riset untuk menyikapi perubahan. Sebab, banyak ilmu pengetahuan dan teknologi lama menjadi usang, termasuk teori manajemen, organisasi, dan model bisnis juga banyak berubah.

“Pola komunikasi dan perilaku masyarakat juga banyak berubah. Tentu saja agenda riset pun harus banyak melakukan perubahan-perubahan,” ungkapnya.

Jokowi mengaku, digitalisasi memang sulit untuk diperkenalkan pada semua lapisan masyarakat. Namun, mau tidak mau semua harus melakukannya agar memiliki daya saing yang berkualitas.

BACA JUGA  Brutal, Polisi Bangladesh Tembaki Pekerja yang Tuntut Perpanjangan Libur Lebaran

“Digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan, sekarang semua institusi, semua harus melakukannya,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :