spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaFaisal Basri: Praktik Jualan Vaksin adalah Tindakan Biadab
Sabtu, Mei 4, 2024

Faisal Basri: Praktik Jualan Vaksin adalah Tindakan Biadab

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Kimia Farma kini mulai jualan vaksin Covid-19. Dari siaran pers PT Kimia Farma Tbk (KAEF), vaksinasi gotong royong jalur individu yang kini dijual Kimia Farma itu diklaim sejalan dengan Peraturan Menkes nomor 19 tahun 2021.

Aturan ini memang mengubah beberapa poin mengenai mekanisme vaksinasi gotong royong. Produk vaksin yang dijual adalah Sinopharm.

Vaksin yang dibuat oleh Sinopharm atau China National Pharmaceutical Group, sebelumnya memang disebut-sebut dipakai untuk program vaksinasi gotong royong.

Ekonom Senior, Faisal Basri melayangkan kritik keras terkait dengan vaksin yang kini dijual itu. Ia mengkritik lantaran pasokan vaksin di tanah air masih terbatas. Belum ada jaminan semua rakyat bisa divaksin dengan stok yang ada saat ini.

BACA JUGA  Alasan Buruh Banten Nekat Duduki Kursi Wahidin Halim

“Pasokan vaksin masih terbatas. Praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, yang dikutip Kantor Berita Buruh dari situs Politik RMOL.id, Minggu (11/7/2021).

Menurutnya, pemerintah yang sudah menjanjikan akan memberi pelayanan vaksin gratis untuk rakyat harus bertindak tegas. Terlebih, penyedia vaksin mandiri merupakan lingkaran mereka.

“Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan BUMN,” tegasnya.

Diketahui, Layanan vaksin mandiri akan dibuka mulai Senin (12/7/2021). Sebanyak delapan klinik Kimia Farma menyediakan layanan vaksinasi individu di enam kota, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, dan Gianyar.

Tarifnya, ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis. Artinya, setiap masyarakat yang ingin melakukan vaksin individu harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 879.140 untuk menyelesaikan tahapan vaksinasinya.

BACA JUGA  Upah Riil Buruh Tani dan Buruh Bangunan Turun

Biaya tersebut terdiri dari harga vaksin Rp 643.320 untuk dua dosis dan tarif vaksinasi Rp 235.820 untuk dua kali penyuntikan.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo, menjelaskan, bahwa program ini akan dijalankan di delapan gerai Kimia Farma di enam kota.

Secara bertahap, lokasinya pun akan ditambah. Untuk tahap awal, baru dua klinik yang siap melayani program vaksinasi individu, yakni klinik Kimia Farma Diagnostika (KFD) Pulo Gadung, Jakarta Timur dan KFD Senen, Jakarta Pusat.

Saat berita ini dirilis, belum ada tanggapan resmi atas pernyataan Faisal Basri tersebut. [*/REDKBB]

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :