spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaUsai PTPN, Kini Erick Thohir Sebut Ada Indikasi Korupsi di Krakatau Steel
Jumat, Mei 3, 2024

Usai PTPN, Kini Erick Thohir Sebut Ada Indikasi Korupsi di Krakatau Steel

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengungkap adanya indikasi dugaan korupsi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlilit utang puluhan triliun.

Jika sebelumnya ia mengatakan adanya dugaan korupsi terselubung di PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN, kini ia menyinggung indikasi korupsi di PT Krakatau Steel (Persero).

Sebelumnya, Ia menyebut, utang yang membelit PTPN secara grup sebesar Rp 43 triliun merupakan korupsi terselubung. Utang tersebut menggunung sejak lama.

Kini Erick menyinggung PT Krakatau Steel yang memiliki utang US$ 2 miliar atau berdasarkan perhitungan perusahaan sebesar Rp 31 triliun.

Dia mengatakan, utang ini salah satunya dipicu oleh investasi US$ 850 juta untuk proyek blast furnace yang kini mangkrak.

BACA JUGA  Parasit APBN, Kebobrokan BUMN Cepat Terungkap Karena Pandemi?

“Ini kan hal-hal yang tidak bagus, pasti ada indikasi korupsi, dan kita akan kejar siapapun yang merugikan, karena ini kembali bukannya kita ingin menyalahkan, tetapi penegakan hukum kepada bisnis proses yang salah harus kita perbaiki,” kata Erick dalam acara Talkshow Bangkit Bareng, seperti dilansir detikcom, Selasa (28/9/2021).

Dia mengatakan, restrukturisasi Krakatau Steel berjalan dengan baik. Restrukturisasi perusahaan baja pelat merah dilakukan dalam beberapa tahap.

“Step 1 bagaimana tadi kita membuat subholding untuk kawasan industri yang ada di Krakatau Steel supaya integrated untuk airnya, listriknya, lahannya dan lain-lain dikelola secara profesional dan kita akan go public, supaya ada funding baru mencicil utang yang US$ 2 miliar tadi,” katanya.

BACA JUGA  Menteri BUMN Bakal Relokasi Kawasan Industri Pulogadung, Buruh Terancam PHK

Kemudian, pihaknya meningkatkan kepemilikan saham terkait dengan kerja sama Posco. Ia ingin porsi sahamnya menjadi 50:50.

“Yang kedua kita juga kembali bersama Posco kita negosiasi yang tadinya kita saham minoritas, kita ingin juga menjadi paling tidak menjadi 50:50, karena partnership dengan Posco ini luar biasa. Saya terima kasih sama Posco yang sudah bekerja sama secara baik 6-7 tahun terakhir, dan ini nett income-nya sangat positif dari Posco ini,” tandasnya. [*/REDKBB]

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :