Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Edi Irawan, Eks Sekretaris DPC FSB Kamiparho DKI Jakarta terpilih menjadi Ketua DPC FSB Kamiparho DKI Jakarta pada Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar, Minggu (18/9/2022) kemarin.
Edy mengatakan, jabatan Ketua merupakan amanah dari organisasi, sehingga harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Jabatan baru ini tidak membuat saya terlena.” kata Edy kepada Wartawan usai Konfercab yang digelar di kawasan Matraman Jakarta, Minggu (18/9/2022).
Ia memberikan apresiasi kepada pengurus Komisariat yang telah memilihnya menjadi Ketua. Sebelum menjabat sebagai Ketua, Edy menjabat sebagai Sekretaris selama dua periode.
“Sebab dalam peraturan tidak boleh kembali menjabat Sekretaris, dan saya memiliki kesempatan, akhirnya saya mencalonkan diri sebagai Ketua.” urainya.
Ia menegaskan, di bawah kepemimpinannya ke depan, Kamiparho DKI Jakarta akan mentargetkan penambahan anggota-anggota baru.
Hal lainnya, ia akan melanjutkan tugas pekerjaan rumah yang “ditinggalkan” oleh Ketua sebelumnya, misal mengadvokasi sejumlah perkara yang masih bertarung di Pengadilan hubungan Industrial.
“Sebab di pengurusan yang lalu sudah ada, misalnya perkara yang masuk ke pengadilan. Nah, kita akan selesaikan, termasuk bagaimana teknis—teknis penyelesaiannya, akan diatur dalam rapat pleno minggu depan. Kita juga akan adakan temuan bulanan,” ungkapnya.
Edy memuji kepengurusan lama, Alson. Menurut dia, dalam kepengurusan Alson telah banyak pencapain yang hebat dan luar biasa. Ia pun bertekad untuk melebihi pencapaian itu, atau minimal menyamakannya.
Edy nantinya akan didampingi oleh Ahmad sebagai Sekretaris DPC FSB Kamiparho DKI Jakarta.
Alson mengucapkan selamat kepada Edy karena telah terpilih menjadi Ketua, menggantikan dirinya yang menjabat dua periode. Soal Edy terpilih secara aklamasi, menurut Alson hal itu lebih baik.
Bahkan aklamasi itu adalah pengupayaan—untuk mengedepankan musyawarah dan mufakat, yang tentunya tidak melanggar AD/ART.
“Sebab dalam kompetisi ada persaingan. Makanya kita sepakat mendoronga Edy—karena juga dia memiliki masa kerja yang cukup lama, di mana ia menemani saya selama dua periode,” katanya.
Terkait pekerjaan rumah yang menggantung atau “ditinggalkan” oleh dirinya, seperti menghadapi perusahaan yang pailit, pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada anggota, soal upah, dan lain-lain, menurut dia tentu akan dikoordinasikan dengan Edy dan juga Ahmad.
Apalagi, kata Alson, nama keduanya juga telah ada di, misal, surat kuasa bersama dirinya. “Sehingga tidak ada permasalahan di kepemimpinan sekarang. Saya akan tetap menjadi bagian KAMIPARHO—membangun bersama Edy (pengurusnya),” tandasnya.
[REDKBB]
