Kantorberitaburuh.com, NAYPYITAW – Situasi di Myanmar kian tak terkendali pasca kudeta 1 Februari 2021 lalu. Aksi perlawanan kelompok anti kudeta mulai menggunakan bom rakitan yang diledakkan sporadis di sejumlah tempat di Myanmar.
Myanmar Now melaporkan, seorang petugas polisi terluka dalam ledakan bom di Kotapraja Pyinmana Naypyitaw pada Rabu, kata penduduk, hanya beberapa jam setelah dua bom meledak di Yangon pada malam sebelumnya.
Ledakan di ibu kota terjadi sekitar pukul 8 pagi di dekat gedung kantor perekrutan militer di bangsal Paunglaung No. 2. Sebuah kendaraan polisi yang diparkir di dekat kantor itu rusak ringan akibat ledakan itu, kata seorang warga Pyinmana.
“Seorang polisi terlihat dengan darah di wajah dan perban,” katanya.
Tak lama setelah ledakan, sedikitnya 12 kendaraan penuh tentara dan polisi tiba dan menggeledah daerah itu, tambahnya. Dua pengunjuk rasa tewas di Pyinmana selama tindakan keras terhadap demonstrasi anti-rezim setelah kudeta 1 Februari.
Pada Selasa malam, ada dua ledakan di luar Rumah Sakit Ibu dan Anak Harta Karun Moe Kaung militer yang baru dibuka di Yangon, meskipun tidak ada yang terluka.
Penduduk setempat mengatakan kepada The Irrawaddy bahwa pasukan rezim meledakkan bom dalam ledakan terkendali setelah menemukannya. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas penanaman bahan peledak.
Panglima militer Min Aung Hlaing menghadiri upacara pembukaan rumah sakit itu pada hari Minggu.
Ada banyak ledakan bom rakitan yang dilaporkan di seluruh negeri baru-baru ini, termasuk yang lain di Yangon. Serangan tersebut menargetkan kantor pemerintah, kantor polisi dan kantor administrasi lingkungan.
Bom meledak di dekat tiga gedung pemerintah di Kotapraja Myaing Wilayah Magway pada Selasa pagi, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan. (*/REDKBB)
