spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaPajak Nol Persen, Penjualan Mobil Laris Manis
Jumat, Mei 3, 2024

Pajak Nol Persen, Penjualan Mobil Laris Manis

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Sejak berlakunya kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) pada 1 Maret lalu, agen pemegang merk (APM) melaporkan sudah ada peningkatan penjualan secara signifikan.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim selama empat hari berlakunya relaksasi PPnBM, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen dibanding periode yang sama bulan Februari 2021.

“Sejauh ini dari data yang kami pantau, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen,” kata Marketing Director PT SIS Donny Ismi Saputra dalam keterangan resmi, Sabtu (13/3/21).

Suzuki memiliki dua model yang mendapatkan relaksasi PPnBM nol persen, yakni Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7.

“Kami memperkirakan kenaikan penjualan untuk kedua model itu sekitar 20 persen. Tetapi bisa saja terus berkembang,” ujarnya.

Toyota mengalami peningkatan yang lebih tajam lagi, Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy mengatakan penjualan mobil Toyota yang mendapatkan insentif PPnBM mengalami peningkatan signifikan. Ini terlihat dari total surat pembelian kendaraan (SPK) yang dikeluarkan.

BACA JUGA  Mau Jual Mobil Bekas dengan Harga Tinggi? Begini Caranya

“Dari data 1-8 Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, SPK-nya naik sekitar 94-155% kalau dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama,” ungkapnya.

Sementara untuk Vios, yang mendapatkan diskon terbesar hingga Rp 65 juta imbas dari insentif ini, penjualannya naik lebih besar lagi karena sebelumnya permintaannya memang tidak banyak. Anton mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta pabrik untuk meningkatkan produksinya.

“Sekarang kami sedang memonitor kondisi stok, karena tidak mudah juga pabrik menambah produksi dalam waktu singkat,” ujarnya.

Dari Honda, Business Innovation and Sales Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengungkapkan kenaikan penjualan sekitar 40-50% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.

BACA JUGA  Setelah Indonesia, Giliran Turki Mulai Suntikkan Vaksin Sinovac China

“Khususnya untuk model yang mendapatkan insentif pajak, peningkatan naik lebih dari 60% dibanding seminggu pertama bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di HRV 1,5 liter,” tuturnya.

Billy mengatakan animo masyarakat sangat baik dalam memanfaatkan relaksasi pajak ini. “Kami akan terus mengamati perkembangan permintaan mobil ke depannya untuk memenuhi supply dengan demand yang ada,” imbuhnya.

Daihatsu mencatatkan kenaikan SPK terjadi dalam seminggu saat berlakunya insentif pajak pembelian mobil baru tersebut. Tidak hanya pada model-model yang mendapatkan insentif ini, tetapi juga model yang tidak mendapatkan insentif.

Untuk model yang mendapatkan insentif seperti Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max MB, SPK-nya melonjak sekitar 40%. Sedangkan model-model lainnya seperti Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU, Gran Max Blindvan penjualannya naik sekitar 20%.

BACA JUGA  Wuling Almaz RS, SUV Pendatang Baru dengan Prestasi Melimpah

“Untuk stok model yang mendapat insentif PPnBM khususnya di bulan-bulan periode relaksasi tersebut tentunya akan kami atur seoptimal mungkin agar seimbang antara demand dan supply yang ada,” kata Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation Hendrayadi.

Tidak ketinggalan, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) juga mengalami hal serupa. Tercatat ada dua produk Mitsubishi yang mendapatkan Insentif PPnBM, yaitu Xpander dan Xpander Cross.

“Jumlah SPK minggu pertama Maret 2021 terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk Xpander, jika dibandingkan periode yang sama di Februari 2021,” kata Irwan Kuncoro, Director of Sales Marketing Division MMKSI. (Sumber: CNBCIndonesia.com)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :