spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaBuruh GARTEKS KSBSI di Intimidasi Serikat Pakerja lain saat Demo di PT...
Jumat, Mei 3, 2024

Buruh GARTEKS KSBSI di Intimidasi Serikat Pakerja lain saat Demo di PT Victory Chingluh

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, TANGERANG – Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri-Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia menyesalkan tindakan intimidasi dan kekerasan yang dilakukan sekelompok massa dari Serikat Pekerja lainnya saat berdemo di depan PT Victory Chingluh Tangerang, Banten.

Peristiwa terjadi pada Kamis pagi (11/11/2021) saat buruh DPC FSB GARTEKS KSBSI Tangerang Raya melakukan unjuk rasa di PT. Victory Chingluh Indonesia, tanpa disangka justru mendapat perlakuan intimidasi dan kekerasan dari kelompok serikat tersebut.

Dari video yang beredar diketahui kelompok serikat Pekerja itu memakai kaos bertuliskan FSP TSK SPSI.

Dedi Supriadi Ketua Bidang Konsolidasi DPC FSB GARTEKS KSBSI Tangerang Raya menyatakan kekecewaannya. Kelompok massa ini mencabut bendera organisasi lalu dijadikan alat memukul-mukul mobil komando FSB GARTEKS KSBSI.

“Mereka merobek spanduk atau atribut organisasi dan menyobeknya. Tak berhenti disitu saja, spanduk yang kami miliki dikuasai mereka juga,” ungkapnya seperti dilansir Media Jejaring KSBSI.org, Sabtu (13/11/2021).

BACA JUGA  Tes Rapid Antigen, Yang Mudik Natal & Tahun Baru Bakal Distop di Tol

“Aksi demo yang kami lakukan adalah aksi damai untuk menyuarakan hak persamaan buruh karena di PT. Victory Chingluh Indonesia telah menghalangi dan (diduga) melakukan pemberangusan serikat buruh FSB GARTEKS KSBSI,” tandasnya.

Dugaan adanya union busting itu dibenarkan oleh Erwinanto Wakil Ketua Konsolidasi DPC FSB GARTEKS KSBSI Tangerang Raya. Menurut dia, dugaan tindakan diskriminasi dan pemberangusan serikat buruh itu dilakukan Manajemen dengan melakukan PHK sepihak terhadap ketua Pengurus Komisariat (PK) FSB GARTEKS KSBSI beberapa waktu lalu.

Namun, ketika massa buruh FSB GARTEKS KSBSI Tangerang Raya sampai dilokasi aksi, sudah mendapatkan perlakuan tidak nyaman dari sekelompok orang yang mengatasnamakan pengamanan aset perusahaan dengan nada mengancam.

“Dan tidak lama kemudian mereka melakukan tindakan yang kurang baik sedangkan kami belum menyalakan sound sistem/pengeras suara apalagi orasi,” jelasnya.

BACA JUGA  KSBSI Desak Transparansi Pemerintah Mengenai Perundingan IEU-CEPA

Atas nama organisasi FSB GARTEKS KSBSI Tangerang Raya pihaknya menyesalkan tindakan polisi yang tidak tegas dalam penanganan unjuk rasa. Pasalnya, sudah jauh-jauh hari sudah melayangkan surat pemberitahuan aksi demo namun pada pelaksanaan aksi kami telah terlebih dahulu ada sekelompok orang dengan mobil lengkap dengan pengeras suara.

“Sudah selayaknya kepolisian tidak membiarkan mereka datang dari mana-mana jika tidak ada pemberitahuan sekurang kurangnya 7 hari, dan tidak membiarkan 2 kelompok massa saling berhadapan dan terkesan hendak mengadu domba,” ungkapnya.

Anehnya, ketika massa lain sengaja mengusir aksi demo FSB GARTEKS KSBSI Tangerang Raya yang sudah mengirimkan pemberitahuan dan pihak polisi juga ikut-ikutan menyuruh mundur.

“Tapi justru yang kami lihat ada kesan membela kepentingan perusahaan yang sudah melakukan dugaan diskriminasi dan (dugaan) praktik union busting serta PHK terhadap Ketua Pengurus Komisariat (PK) FSB GARTEKS KSBSI di PT. Victory Chingluh Indonesia yang merupakan supplier Brand NIKE,” ucapnya.

BACA JUGA  Buruh Dipenjara, KSBSI Berencana Bawa Kasus Pemberangusan Serikat Buruh ke Internasional

Setelah mendapat intimidasi dan kekerasan fisik, akhirnya pihaknya memutuskan kembali ke kantor DPC FSB GARTEKS KSBSI Tangerang Raya dan tidak melanjutkan aksi demo. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi terjadi benturan yang lebih tajam.

“Karena FSB GARTEKS KSBSI tidak mendidik anggotanya untuk melakukan kekerasan. Namun kami akan melakukan konsolidasi langkah apa yang akan diambil setelah rapat mengingat issu di PT. Ching Luh Indonesia dan PT. Victory Chingluh Indonesia sudah menjadi isu Nasional bahkan Internasional,” tutup Erwinanto.

Hingga berita dirilis belum diketahui apa maksud FSP TSK SPSI mengintimidasi dan melakukan tindak kekerasan terhadap buruh GARTEKS yang tengah memperjuangkan pengurus mereka yang di PHK sepihak di perusahaan tersebut. [*/REDKBB]

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :