spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaTurun Gunung, Aktivis 98 bentuk Komite Rakyat Lawan KKN
Sabtu, April 27, 2024

Turun Gunung, Aktivis 98 bentuk Komite Rakyat Lawan KKN

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Sejumlah Pentolan Aktivis 98 dari berbagai profesi bersama rakyat korban tambang, buruh dan sejumlah pemimpin mahasiswa generasi Z dari kampus Se-Jabodetabek berkumpul di Gedung Djoang 45 Jakarta.

Berkumpulnya pentolan Aktivis ini merupakan temu kangen dan musyawarah bersama membicarakan kondisi negara yang kian masif digerus korupsi.

Dalam keterangan resminya, mereka menilai pemerintahan saat ini diliputi praktek KKN yang patut diduga dilakukan secara sistemik, vulgar dan masif. Mereka juga menilai Korupsi di Indonesia sudah menjadi kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).

Pertemuan ini dihadiri pentolan aktivis utama 98 diantaranya Ubedilah Badrun, Bungas T. Fernando Duling, Yusuf Blegur, Anton Aritonang, Henry Basel, Edysa Girsang, Apek Saiman, Jaya, Hersyam, Nanang Djamaludin, Syahrul Efendi Dasopang, Mariko, Agus Rihat Manalu, Agung, Hilman, Boim, Gunawan, Ma’ruf AB, Azwar, Fuad Adnan, dan lain-lain.

BACA JUGA  Dua Menteri Ditangkap KPK, Politisi PKS: Evaluasi Kabinet!

“Sesungguhnya ada silent majority masyarakat kita yang memiliki semangat melawan KKN, apalagi generasi milenial dan generasi Z saat ini.” kata Ubedilah Badrun pada acara yang digelar Sabtu (26/2/2022).

Menurut Ubed, hasil riset menunjukan ada 83 persen pemuda di seluruh dunia membenci Korupsi. “Karena itu semangat memberantas KKN ini harus diinisiasi sebagai upaya yang tak kenal lelah untuk menghadirkan good governance dan clean government di negeri ini.” tandasnya.

Bentuk Komite Rakyat Lawan KKN

Aktivis 98 yang ketika reformasi 98 lalu menjadi Ketua Senat mahasiswa dan pemimpin simpul-simpul Gerakan yang menduduki gedung DPR/MPR, akhirnya bersepakat bersama rakyat korban tambang, buruh dan sejumlah pemimpin mahasiswa generasi Z membentuk Komite Rakyat Lawan Korupsi, Kolusi dan Napotisme (KRL-KKN).

Suatu entitas penting baru yang terbuka untuk semua komponen bangsa yang menghendaki bangsa ini maju tanpa KKN.

BACA JUGA  Korsel Tetap Gandeng Indonesia Lanjutkan Proyek Jet Tempur KF-21

Musyawarah ini dipimpin Fernando Duling, Yusuf Blegur, Anton Aritinang dan Apek Saiman.

“Puji syukur akhirnya kita menyepakati bersama rakyat dan dari berbagai profesi untuk malam ini secara sah terbentuk Komite Rakyat Lawan KKN atau KRL-KKN ” ujar Bungas Fernando Duling.

Sementara Yusuf Blegur mengemukakan pentingnya semangat ini dikonsolidasi demi menyelamatkan Indonesia dari kehancuran akibat praktek KKN yang merajalela.

“KKN ini sudah parah, konsolidasi harus dilakukan karena bangsa ini hanya akan menjadi besar jika KKN diberantas dari republik ini,” tegas Yusuf Blegur.

Penegasan perlawanan terhadap KKN juga dikemukakan oleh Anton Aritonang. “Kita ini semangatnya harus perlawanan terhadap KKN karena KKN ini sudah parah. Karena itu koalisinya memilih nama Komite Rakyat Lawan KKN,” kata dia.

BACA JUGA  Hadirkan 'Marjinal' di Rakernas, Supardi: Gerakan Serikat Buruh Sekarang Harus Energik

Demikian juga Edysa Girsang yang meyakini bahwa KKN ini memang harus dilawan karena dibalik KKN ada oligarki yang jahat. “Jahatnya KKN ini adalah wajah oligarki saat ini. Karena merekalah yang secara vulgar terlibat dan menyuburkan KKN,” tegasnya.

Sementara itu, menurut Apek Saiman Keberadaan Komite Rakyat Lawan KKN ini sangat dibutuhkan, bukan hanya oleh aktivis 98 yang punya tamgung jawab moral sejarah tetapi juga oleh rakyat dan negara ini.

“KRL-KKN ini harus ada, karena yang menghendaki bukan hanya kita tetapi rakyat dan negara. Kang Ubedilah Badrun sudah mengambil jalan penuh resiko, beliau inspirasi sekaligus pemimpin kita semua untuk melawan praktek KKN yang merusak negara ini,” pungkasnya. [*/RED]

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :