spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaSerikat Buruh di Filipina Berhasil Lindungi Pekerja di Sektor Otomotif
Rabu, April 24, 2024

Serikat Buruh di Filipina Berhasil Lindungi Pekerja di Sektor Otomotif

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, MANILA – Anggota aliansi IndustriALL di Filipina, Philippine Metalworkers ‘Alliance’s (PMA) telah berhasil mengurangi impor mobil di Filipina yang membuat produk lokal Filipina kalah bersaing dengan mobil impor dari Thailand, Indonesia dan Korea Selatan.

Keberhasilan serikat buruh itu menjadi momentum untuk mengatasi pemberhentian dan PHK massal pekerja di sektor industri manufaktur Filipina dengan kebijakan pemerintah yanag lebih pro-pekerja.

Situs resmi IndustriALL merilis Petisi yang berhasil dari afiliasi IndustriALL, PMA telah menghasilkan bea pengamanan sementara atas mobil impor, yang bertujuan untuk menghentikan hilangnya pekerjaan di sektor otomotif.

Menurut PMA, kebijakan sebelumnya telah menyebabkan kerugian serius bagi industri perakitan kendaraan bermotor di dalam negeri, serta rantai pasokannya.

BACA JUGA  Perusahaan Otomotif Terbesar Iran Diguncang Mogok Massal

Mitsubishi Motors Philippines Corp dan Isuzu Philippines Corp, mengurangi operasi dengan memotong 400 dan 100 plus pekerjaan, masing-masing. Pada Februari 2020, Honda Motors Philippines menutup pabriknya.

Pada 5 Januari, Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) memberlakukan bea pengamanan atas kendaraan impor mulai dari Php 70.000-110.000 (US $ 1.457-2.289) untuk mobil rakitan lengkap (CBU), mengklaim jumlah mobil penumpang yang diimpor. meningkat 35 persen dari 2014 hingga 2018 dan menguasai 70 persen pangsa pasar.

Di sisi lain, dari 2017 hingga 2018, pekerjaan di sektor otomotif turun delapan persen. Keputusan tersebut merupakan hasil dari petisi yang diluncurkan oleh PMA, dengan data mengenai dampak negatif dari impor kendaraan CBU.

BACA JUGA  Di Tengah Tekanan Pandemi Covid, Ekspor Furnitur Naik 30 Persen

Sebagian besar kendaraan yang diimpor berasal dari Thailand, Indonesia dan Korea Selatan.

Presiden nasional PMA Ruel Punzalan mengatakan, pihaknya menyambut baik keputusan DTI, yang merupakan langkah awal dari proses yang panjang.

“Kami masih harus meyakinkan Komisi Tarif Filipina jika setelah 200 hari, mereka memberlakukan tindakan pengamanan maksimal empat tahun. Langkah tersebut diharapkan dapat mencegah persaingan tidak sehat dan memberi industri otomotif lokal ruang bernafas. Pemerintah harus mendukung industri manufaktur lokal dan mempertahankan peluang kerja.” kata dia seperti dikutip Kantor Berita Buruh dari industriall-union.org, Rabu (13/1/2021).

Sekretaris regional IndustriALL Asia Tenggara Annie Adviento mengucapkan selamat kepada PMA karena berhasil melobi pemerintah tentang kebijakan industri yang pro pekerja.

BACA JUGA  Mengupas Perjuangan Serikat Pekerja Brasil Lindungi 5.000 Buruh Ford

“Intervensi serikat pekerja yang sangat baik ini sejalan dengan rencana aksi IndustriALL di bidang perdagangan untuk kemaslahatan rakyat. Setiap negara memiliki kebebasan untuk menggunakan ruang kebijakannya untuk kepentingan pekerja.” tandasnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :