spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaPeran Ibu Dalam Kubangan Kapitalis
Kamis, April 25, 2024

Peran Ibu Dalam Kubangan Kapitalis

spot_imgspot_img
“Sistem kapitalis liberal telah memberikan jarak antara ibu dan anak dengan banyaknya memperkejakan ibu dan wanita dalam perindustrian dan bahkan usaha berskala besar maupun kecil,”

Oleh : Analisa, (*)

Kantorberitaburuh.com – Hari Ibu Nasional diperingati pada tanggal 22 Desember disetiap tahunnya, merupakan tanda bukti bahwa peran Ibu sangatlah berarti bagi anak-anak dalam negeri.

Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

Analisa/Foto: Istimewa

Hari Ibu dirayakan oleh anak-anaknya dengan membebaskan tugas-tugas rumah tangga seorang Ibu, misalnya memasak, mencuci piring atau pakaian, dan membersihkan rumah lainya.

Semua di spesialkan agar Ibu menjadi senang dan di hargai sebagai pahlawan oleh seorang anak. Serta bukti bakti kepada Ibu walau hanya sehari.

Namun, benarkan dengan merayakan hari ibu yang cuma sehari itu mampu memberikan kesan dan pesan bermakna di hati ibu?

Sungguh, sistem kapitalis liberal telah memberikan jarak antara ibu dan anak dengan banyaknya memperkejakan ibu dan wanita dalam perindustrian dan bahkan usaha berskala besar maupun kecil.

BACA JUGA  Kembangkan F Hukatan di 2 Kabupaten, Hasian Marbun Jaring Ratusan Anggota Baru

Kapitalis menghapuskan peran Ibu yang mulia menggerus perannya dalam tatanan keluarga. Agama yang dipisahkan dari kehidupan menambah racun mematikan dalam tatanan hubungan keluarga masyarakat islam sekarang.

Keimanan hilang, akhlak anak mulai jauh dan bablas ditelan zaman.

Itulah sangat buruknya sistem yang merusak tatanan keluarga ini. Ibu sang madrasah utama kian hari jauh dari tanggung jawabnya, malah abai dengan tugas utamanya, disibukkan dengan menguatkan ekonomi rumah tangga yang seharusnya bukan menjadi tugasnya.

Seperti kita ketahui banyaknya wanita dan ibu rumah tangga yang semestinya berdiam di rumah menjaga serta merawat anak-anaknya, malah sibuk berjuang menopang ekonomi yang diabaikan negara.

Dalam pandangan Islam ibu merupakan wa rabbatul bait, penjaga anak-anaknya dan manager dalan rumah tangga. Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang wanita adalah pengurus rumah tangga suaminya dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepengurusannya.” (HR Muslim)

Islam sangat memuliakan peran ibu dan wanita dalam rumah tangga bukan hanya spesial pada satu hari saja, namun setiap hari harus diutamakan dengan kasih sayang dan bakti terdepan.

BACA JUGA  Geruduk DPR, Aliansi Aksi Sejuta Buruh: Penerbitan Perppu adalah Kudeta Konstitusi!

Islam tidak memperkejakan wanita dan para Ibu diluar rumah. Walau hukum bekerja bagi wanita mubah. Kalaupun harus membantu ekonomi sang suami dan keluarga.

Namun dalam kepemimpinannya, Islam memberikan pekerjaan kepada setiap laki-laki dan para ayah agar tidak sampai menganggur atau tidak berpenghasilan sehingga Ibu terlepas dari beban dan tanggung jawab terhadap keluarga dan anak-anaknya.

Dengan demikian, wanita dan sang Ibu tidak perlu untuk ikut serta menopang ekonomi keluarga, dan lebih fokus mendidik menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Dan perannya menjadi seorang Ibu tidak terabaikan apalagi hilang ditelan peradaban kubangan sistem kapitalis yang kian hari kian terkikis.

Sungguh, betapa kita sangat membutuhkan sistem yang mengatur tatanan kehidupan kita. Mulai dari ekonomi, hubungan sosial, pendidikan, kesehatan serta keamanan jiwa dan harta.

BACA JUGA  Teater Politik Vaksin Nusantara

Kita semua harus menerapkan sistem yang berlandaskan dari Al Quran dan As sunnah, peran negara sangat utama dan harus menjadi garda terdepan dalam mensejahterakan rakyat. Semua hajat hidup rakyat diurusi dan diberikan dengan sebaik-baiknya.

Karena pemimpin dalam islam amat takut dengan tanggung jawab yang dibebankannya. Sehingga selalu berusaha amanah dalam mengurus manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Sehingga hidup kita selalu dalam keberkahan disetiap harinya. Peran Ibu diutamakan, anak-anak menjadi pejuang dan penjaga islam terpercaya. Sehingga kehadiran ibu menjadi penghangat untuk keluarga, anak semakin dekat dan baktinya kian terlihat.

Karena sistem Islam telah terbukti berjaya selama kurun waktu yang cukup lama, wajar apabila saat ini kita sangat rindu dipimpin Islam kembali. Kaum ibu dibahagiakan, dunia sampai ke akhiratt.. Wallahu a’lam bishowab. [GF/RIN]

*Penulis Adalah Muslimah Peduli Generasi

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :