spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaMengulas Garda Pertahanan Buruh "BAMBU" Perempuan
Rabu, April 24, 2024

Mengulas Garda Pertahanan Buruh “BAMBU” Perempuan

spot_imgspot_img

Oleh: Sri, Penulis pada situs Trade Union Rights Centre (TURC)

Kantorberitaburuh.com – BAMBU (Barisan Maju Buruh) Perempuan merupakan Satuan Militansi dari FBLP (Federasi Buruh Lintas Pabrik) dan sub organisasi dari FBLP. Ide terbentuknya Bambu ini berasal dari gagasan Dian Septi (Direktur Marsinah) didasarkan adanya berbagai pengaduan yang dialami oleh anggota FBLP.

Kasus yang dialami perempuan semakin banyak seperti pemerkosaan, kekerasan fisik dan psikis juga dialami oleh perempuan baik yang terjadi di lingkungan tempat kerja maupun kehidupan pribadi.

Bambu Launching pada tanggal 21 April 2013 yang bertepatan dengan perayaan setahun Marsinah fm (Marsinah fm adalah radio komunitas yang di dirikan oleh FBLP sebagai media informasi untuk buruh-buruh Perempuan) dan juga bertepatan dengan hari lahir R.A Kartini sebagai sosok pembela kaum perempuan.

Filosofi dari tanggal tersebut juga memberikan tekad kepada Bambu agar berfungsi sebagai pelopor dalam pembelaan hak-hak kaum perempuan di Indonesia.

Pelatihan untuk Bambu dilakukan untuk setiap anggota Bambu. Setiap anggota bambu diajarkan latihan fisik, latihan pertama dilakukan di puncak 8-9 Juni 2013.

Ada dua macam pendidikan untuk BAMBU perempuan yaitu (1) pendidikan dasar dan (2) pendidikan lanjutan.

Pendidikan regular dilakukan setiap 2 bulan sekali. Latihan dasar Bambu adalah latihan dengan menggunakan music/ tari bambu, latihan karate dan lari untuk pertahanan fisik. Slogan bambu adalah “BERANI BERTAHAN SIAP MELAWAN”.

BACA JUGA  Demo Kedubes Myanmar, 3 Konfederasi Besar Desak Junta Pulihkan Hak Sipil Yang Dirampas

(saat launching) Jumlah anggota bambu yang aktif 30 orang peserta, untuk jumlah partisipan 60 peserta. Alasan dibalik bambu sebagai senjata adalah (1) Lebih mudah di dapat, (2) Tidak termasuk sebagai senjata tajam, dan (3) Bambu bersifat multifungsi.

Cerita menarik dari Bambu bahwa bambu tidak sekedar menjadi Barisan Pelopor buruh setiap aksi gerakan buruh, bambu juga sangat aktif terhadap hak-hak perempuan.

Singkatnya, Bambu mempunyai kepekaan dan sebagai Unit Reaksi Cepat tanggap terhadap setiap persoalan yang dialami oleh perempuan. Baik perempuan ketika bekerja sebagai buruh di pabrik dan juga perempuan sebagai seseorang yang dilindungi ketika terjadinya kekerasan dalam kehidupan pribadinya.

Bambu yang di komandani oleh Wa Ampi sekaligus untuk memberikan advokasi hak-hak perempuan. Setiap kali ada aksi buruh maka Bambu lah yang sering melakukan Pertahanan barisan dan antisipasi terhadap serangan-serangan dari pihak keamanan. Seperti namanya Barisan Maju Buruh ini menggunakan bambu sebagai senjata, panjangnya sekitar 30 cm supaya lebih memudahkan untuk menggunakannya.

Visi dan Misi dari Bambu adalah agar perempuan bisa mengetahui dirinya, bisa melaporkan, bisa memperjuangkan kaum perempuan untuk melawan kekerasan fisik yang dialami perempuan.

BACA JUGA  Bakal Ditutup, Buruh Surati Erick: Istaka Karya Bukan BUMN Hantu

Pernyataan Deklarasi

Berikut adalah Pernyataan BAMBU saat deklarasi tanggal 21 April 2013, sebagai berikut:

  1. Kami buruh perempuan adalah bagian dari kaum buruh dan kaum perempuan yang adalah korban dari diskriminasi, pemiskinan dan kekerasan. Kami menanggung beban hidup lebih besar dari seharusnya karena ada pihak lain yang mengambil sebagian hak kami, pihak lain yang mengambil untung dari beban yang kami tanggung.
  2. Kami buruh perempuan harus melawan dan terus memperkuat diri untuk melawan. Setiap saat perempuan diancam serangan, jadi korban serangan tak peduli sedang apa dan pada waktu apapun.
  3. Negara dan pemerintahan yang berdiri juga hasil keringat buruh perempuan, sampai saat ini tidak sanggup memberi jaminan perlindungan hak bagi kami. Malah tidak jarang dari pikiran dan mulut para pejabat yang bergaji tinggi karena hasil keringat kami itu, membela penyerang perempuan dan menyalahkan kami yang jadi korban.
  4. Jelas situasi persoalan bagi kaum buruh dan perempuan bukan karena kami kurang diatur, bukan karena salah perbuatan, bukan karena kurang kerja. Kaum buruh dan terutama perempuan menjadi korban tidak lain Karena pihak yang maunya ambil untung sendiri itu sedang berkuasa, selalu dilindungi dan dibenarkan oleh semua aturan dan aparat dari Negara yang berdiri dari hasil keringat kami dan rakyat lainnya.
  5. Khusus tentang perkosaan, tentang tindakan tidak manusiawi itu, saat ini makin meraja-lela. Menjadi angin besar yang memaksa perempuan kembali dikunci di rumah, jelas ini salah! Harus dilawan. Hak perempuan untuk bebas mengembangkan hidup harus dipertahankan dan diperbesar kesempatan. Rumah bahkan bukan tempat aman, jika pikiran merendahkan perempuan itu terus menyebar.
  6. Kami buruh perempuan harus bertahan sekaligus siap melawan beragam serangan. Kami bawa bambu setangan, terutama adalah peringatan bagi mereka yang membenarkan dan dibenarkan untuk rendahkan perempuan. Kami angkat bambu karena mau dan mampu untuk terus maju.
  7. Stop perkosaan! Hentikan segala kekerasan pada perempuan. Jika tidak, bersama Bambu setangan kami akan melawan.
  8. Kami Barisan Maju Buruh Perempuan atau BAMBU perempuan menyerukan dan mengajak setiap perempuan dan buruh untuk bangkit dari korban menjadi pejuang. Kita yakin, rakyat pasti menang. (*)
BACA JUGA  Kemnaker Targetkan Tekan Kesenjangan Gender 25 Persen di 2025

*Disadur dari turc.or.id dengan judul “Satuan Militansi Buruh” pada subjudul ketiga.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :