spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaEkonomi AS Jungkir Balik, Joe Biden Butuh 1,9 Triliun USD
Rabu, April 24, 2024

Ekonomi AS Jungkir Balik, Joe Biden Butuh 1,9 Triliun USD

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, WASHINGTON – Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden merilis proposal senilai 1,9 triliun US dolar untuk menyelamatkan ekonomi AS yang terpuruk atau jungkir balik akibat pandemi covid-19.

Dana sebesar itu akan disuntik ke dalam ekonomi AS yang tertatih-tatih sebagai dasar bagi lonjakan lapangan kerja dan pengeluaran yang menurut banyak ekonom diperlukan untuk menghindari kerusakan jangka panjang dari resesi pandemi yang memecahkan rekor.

Analis ekonomi mulai menaikkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini setelah pemilihan umum pekan lalu di Georgia menyerahkan kendali kedua majelis Kongres kepada Demokrat.

Namun, banyak ekonom yang membuat catatan dalam paket yang lebih kecil, sejalan dengan stimulus 892 miliar US dolar yang disahkan pada bulan Desember.

BACA JUGA  Pekerja Anak Ilegal Dikirim Untuk Bekerja di Rumah Jagal AS

Peluncuran vaksin, pengujian, dan untuk menopang pemerintah negara bagian dan lokal di garis depan pencegahan pandemi telah menggerus banyak anggaran. Namun upaya tersebut diprediksi dapat membantu mengakhiri lebih cepat krisis perawatan kesehatan negara itu, yang tetap menjadi akar krisis ekonomi.

Paket yang diusulkan pemerintahan Demokrat, menurut para ekonom memberikan dorongan ekonomi paling efektif, termasuk peningkatan tunjangan mingguan tambahan bagi para pengangguran, menjadi 400 US dolar dari semula yang hanya 300 US dolar.

Kendati begitu, AS membutuhkan 170 miliar US dolar untuk membuka kembali sekolah, yang penutupannya di banyak bagian negara telah memaksa jutaan pekerja, terutama wanita terpaksa berhenti bekerja.

Dan itu akan memberikan tambahan 1.400 US dolar bagi warga AS – uang yang dapat dihabiskan untuk sewa atau membeli makanan bagi mereka yang membutuhkannya setelah distribusi vaksin yang lebih luas memungkinkan kehidupan sehari-hari untuk kembali mendekati normal.

BACA JUGA  Cegah Generasi Hilang, 9 Serikat Guru di Inggris Tuntut Sekolah Dibuka Kembali

Semua mengatakan paket baru, yang masih harus dipilih oleh Kongres, akan menghasilkan 5,2 triliun US dolar dari total stimulus fiskal yang dikirimkan ke ekonomi AS sejak krisis dimulai, setara dengan sekitar seperempat dari total pengeluaran ekonomi tahunan AS.

“Itu cukup sebagai dorongan bagi ekonomi untuk memulihkan semua penurunannya dari resesi COVID-19 pada kuartal ketiga tahun ini,” perkiraan ekonom Moody, Ryan Sweet yang dikutip kantor Berita Buruh dari Reuters, Jumat (15/1/2021).

Namun begitu, menurut Ryan Sweet pemulihan ekonomi di pasar tenaga kerja akan memakan waktu lebih lama.

Perang dagang dengan China dan pandemi telah menggerus banyak anggaran pada pemerintahan Presiden Donald Trump yang akan berakhir 20 Januari 2021.

BACA JUGA  Amankan PKB, Serikat Pekerja Electrolux Hentikan Produksi

Sebagai pengganti, Joe Biden membutuhkan stimulus yang besar untuk mendongkrak kembali ekonomi AS yang saat ini masih tertatih-tatih, namun semua bergantung Kongres, apakah proposal Joe Biden itu disetujui atau tidak. (*/RedKBB-Media KSBSI)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :