spot_img
spot_img
spot_img
BerandaBerita UtamaDiambang Kebangkrutan, Thai Airways Berencana PHK 395 Pilot
Sabtu, April 20, 2024

Diambang Kebangkrutan, Thai Airways Berencana PHK 395 Pilot

spot_imgspot_img

Kantorberitaburuh.com, BANGKOK – Lama dirundung kerugian dan beban utang yang menumpuk, maskapai Penerbangan di Thailand, Thai Airways kini diambang kebangkrutan setelah larangan penerbangan akibat pandemi yang diberlakukan pemerintah, telah memukul perusahaan tersebut.

Thai Airways dilaporkan telah menyiapkan rencana restrukturisasi yang akan ditinjau oleh pengadilan kepailitan Thailand. Rencananya, maskapai berencana memensiunkan tiga jenis armada berbadan lebarnya, yakni Airbus A330, Boeing 747, dan pesawat penumpang terbesar di dunia miliknya Airbus A380.

Mirisnya, maskapai ini juga berencana untuk memangkas jumlah pilot menjadi 905 orang, dengan memberhentikan 395 pilot.

Dengan kondisi saat ini, Thai Airways mengaku tidak berencana untuk mempekerjakan lebih banyak lagi pilot di 2021 dan 2022.

BACA JUGA  Upah dan Pesangon Belum Dibayar, Buruh Garmen Pemasok Victoria's Secret Demo

Melansir CNBC Indonesia yang mengutip dari situs Asia One disebutkan, manajemen mengatakan keputusan diambil berdasarkan situasi industri penerbangan saat ini. Pandemi corona (Covid-19) benar-benar memukul keras perusahaan dengan larangan penerbangan.

Thai Airways juga telah meminta lessor pesawat, produsen mesin dan perusahaan jasa untuk mengurangi biaya mereka.

Jual Gorengan

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Thailand Wissanu Krea-ngam yang ditunjuk membenahi masalah keuangan Thai Aiways menyebut ada kemajuan dalam rencana rehabilitasi. Utang juga akan diselesaikan dengan sejumlah pilihan.

Sebelumnya, dilaporkan Bangkok Times, Thai Airways kehilangan statusnya sebagai badan usaha milik negara (BUMN) ketika Kementerian Keuangan Thailand mengurangi kepemilikannya di hingga di bawah 50%. Maskapai tersebut akhirnya mencari bantuan setelah mengeluarkan uang selama bertahun-tahun.

BACA JUGA  Roda Hidup Si Anak Siantar, Rekson Silaban

Total kewajiban perusahaan mencapai 338,9 miliar baht atau setara Rp 157 triliun, terhadap total aset 298,9 miliar (Rp 139 triliun) per 30 September tahun lalu.

Akibat utang yang menggunung ini, maskapai juga sempat melakukan beberapa hal. Mulai dari menjual ratusan armadanya pada November hingga menjual gorengan di pinggiran kota.

Perusahaan mengoptimalkan divisi cateringnya untuk berjualan Roti Goreng Odading atau yang dikenal di Thailand dengan sebutan Patong-go. Ini dilakukan secara kaki lima di beberapa penjuru kota Bangkok. (*/RedKBB)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Must Read
Terbaru
- Advertisement -spot_imgspot_img
Baca Juga :