Kantorberitaburuh.com, JAKARTA – Ary Joko Sulistyo Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri-Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) menyambut baik kebijakan pemerintah membeli vaksin Covid-19.
Apalagi, pemerintah tahun ini merencanakan pada 2021 ini adalah tahun pemulihan perekonomian.
Namun, kata Ary vaksin yang sudah dibeli itu jumlahnya masih terbatas dan masih diprioritaskan untuk pekerja medis. Menurutnya, untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi, pemerintah juga harus mengutamakan vaksinasi untuk semua buruh yag bekerja status formal dan informal.
“Toh dimasa pandemi ini lingkungan dunia kerja buruh salah satu paling rentan penyebaran wabah Corona. Sehingga akhinya, buruh pun banyak menjadi korban,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis kemarin, di Cipinang Muara, Jakarta Timur (7/1/21).
Tegasnya, dia mengatakan bahwa di negara ini buruh adalah salah satu garda terdepan perekonomian negara. Kalau sebagian buruh tidak bekerja, maka dipastikan perekonomian negara akan lumpuh. Hal itu terbukti, sepanjang tahun 2020, ketika seluruh dunia dinyatakan pandemi Covid-19, Indonesia salah satu negara yang ikut terkena dampaknya.
“Lebih dari 5 juta buruh akhirnya kehilangan pekerjaan dan akhirnya negara kita terancam resesi ekonomi,” ungkapnya.
Karena itu, kalau pemerintah menjadikan tahun ini menjadi target pemulihan ekonomi, Ary meminta agar pemerintah ikut memprioritaskan jaminan vaksinasi untuk semua buruh. Agar nantinya perusahaan bisa berjalan normal, tidak ada lagi bayangan ketakutan karena virus berbahaya itu.
“Saya berharap program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah bisa berjalan baik. Supaya buruh yang kehilangan pekerjaan bisa bekerja dan target pemulihan ekonomi negara tercapai,” tandasnya. (ANDREAS/KSBSI.ORG)